Followers

Advert

Thursday, 2 August 2012

RAPUH..

Detik waktu terus berjalan

berhias gelap dan terang
suka dan duka tangis dan tawa
tergores bagai lukisan

Seribu mimpi berjuta sepi
hadir bagai teman sejati
di antara lelahnya jiwa
dalam resah dan air mata


kupersembahkan kepadaMu
yang terindah dalam hidup
Meski ku rapuh dalam langkah
kadang tak setia kepadaMu
namun cinta dalam jiwa
hanyalah padaMu


Maafkanlah bila hati
tak sempurna mencintaiMu
dalam dada kuharap hanya
diriMu yang bertahta


Detik waktu terus berlalu
semua berakhir padaMu..



Friday, 13 July 2012

 Sangat rindukan Birmingham..

Kisah Yang Lalu - Sharifah Aini





Hujan malam tiada berhenti

Sunyi gelap tiada berbintang

Gelap malam bagai diriku

Tiada siapa yang tahu


Kisah sedih telah belaku

Tak ku ingin terjadi lagi

Dalam hidup penuh cabaran

Tabah hati melanda duri


..Kini aku gembira

Ku disayang ku dimanja

Sungguh aku bahagia

Hidup penuh keriangan


Hanya doa padamu Tuhan

Lindungkanlah dari bencana

Hidup makmur sepanjang masa

Penuh restu sejahtera selalu



Tuesday, 3 July 2012

Cukup, cukup sudah..



Inikah caramu membalas cintaku


Kau nodai cinta yang ku beri


Inikah caramu membalas sayangku


Kau lukai sayangku untukmu




Teganya kau menari diatas tangisanku


Kau permainkan ku sesuka hatimu




Sudah cukup cukup sudah


Cukup sampai disini saja


Daripada hati gelisah


Cintaku kau balas dengan dusta




Sudah cukup cukup sudah


Cukup sampai disini saja


Daripada batin terseksa


Lebih baik ku pergi saja




Telah berulangkali ku cuba mengalah


Ternyata sabarku tak bererti untukmu




Teganya kau menari di atas tangisanku


Kau permainkan ku sesuka hatimu




Sudah cukup cukup sudah


Cukup sampai disini saja


Daripada hati gelisah


Cintaku kau balas dengan dusta

Alahai..sengsaranya pasaan dengan lirik lagu nih..





Friday, 29 June 2012

Lamanya tak update blog..

Salam sahabat2 pengunjung, lamanya kita tak bhubung. Sy xda kekuatan utk bkongsi cerita kehidupan krn kebelakangan ini terlalu banyak kisah sedih yg terpaksa dilalui dgn tabah. Dan pagi ini sy dikejutkan lagi dgn kabar duka. Tak tahu apakah yg terbaik buat masa ini kerana sy sedang menunggu hikmah dgn sabar. Saya tak mampu membalas segala perbuatannya tetapi percaya Allah swt yg Maha Adil tidak akan membiarkan saya terkapai2 selagi sy menjaga segala suruhan dan laranganNya, selagi sy tabah menerimanya sebagai ujian hidup. Sy sgt ingin membiarkannya berlalu pergi..
Saat ini sy sangat rindukan Birm. Rindu haruman ros yg bkembang. Maklum sekarang dah masuk Julai. Syukur Allah swt pernah pinjamkan sy pengalaman itu yg mbuatkan sy selalu bsyukur atas segalanya, tak kira pahit atau manis. Sy tahu Allah sayangkan saya yg banyak berdosa ini..ampuni daku ya Allah..

Monday, 13 February 2012

HARI TERAKHIR RASULULLAH S.A.W

Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan khutbah,

“Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya.

Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Ku wariskan dua perkara pada kalian, Al-Qur’an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku,bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku.”

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu.

Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam.

Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. “Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” keluh hati semua sahabatkala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia.

Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Di saat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu.

Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.“Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,“Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?”

“Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut,” kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
“Engkau tidak senang mendengar khabar ini?” Tanya Jibril lagi. “Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”
“Jangan khuatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Ku haramkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh,urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.

”Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. “Jijikkah kau melihatku,hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
“Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. “Ya Allah, dahsyat nian maut ini,timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. “BadanRasulullah mulai dingin , kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya “Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku”, peliharalah solat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.” Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya kebibir Rasulullah yang mulai kebiruan.”Ummatii, ummatii, ummatiii”

“Umatku, umatku, umatku” Dan berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Friday, 11 November 2011

Kuingin Kau Tahu..



Kenangan darimu...






Well I wonder could it be
When I was dreaming ’bout you baby
You were dreaming of me
Call me crazy, call me blind
To still be suffering is stupid after all of this time

Did I lose my love to someone better
And does she love you like I do
I do, you know I really really do

So much I need to say
Been lonely since the day
The day you went away
So sad but true
For me there’s only you
Been crying since the day
The day you went away

I remember date and time
September twenty second
Sunday twenty five after nine
In the doorway with your case
No longer shouting at each other
There were tears on our faces

And we were letting go of something special
Something we’ll never have again
I know, I guess I really really know

The day you went away
The day you went away

Why do we never know what we’ve got ’til it’s gone
How could I carry on
The day you went away
Cause I’ve been missing you so much I have to say
Been crying since the day
The day you went away